Rabu, 30 Maret 2011

Johannes Diderik van der Waals, Ilmuwan Belanda


Johannes Diderik van der Waals (23 November 1837 – 8 Maret 1923) ialah ilmuwan Belanda yang terkenal "atas karyanya pada persamaan gas cairan", sehingga ia memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1910. van der Waals adalah yang pertama menyadari perlunya mengingat akan volume molekul dan gaya antarmolekul (kini disebut "gaya van der Waals") dalam mendirikan hubungan antara tekanan, volume, dan suhu gas dan cairan.

Biografi

van der Waals lahir di Leiden, Belanda, sebagai putera Jacobus van der Waals dan Elisabeth van den Burg. Ia menjadi guru sekolah, dan kemuian diizinkan belajar di universitas, karena kurangnya pendidikan dalam bahasa-bahasa klasik. Ia belajar dari 1862 hingga 1865, mendapat gelar dalam matematika dan fisika. Ia menikah dengan Anna Magdalena Smit dan memiliki 3 putri dan 1 putra.

Pada 1866, ia menjadi direktur sekolah dasar di den Haag. Pada 1873, ia mendapatkan gelar doktor di bawah Pieter Rijke atas tesisnya yang berjudul "Over de Continuïteit van den Gas- en Vloeistoftoestand" (Pada Kontinuitas Keadaan Gas dan Cair). Pada 1876, ia diangkat sebagai profesor pertama di Universitas Amsterdam. van der Waals meninggal di Amsterdam pada 1923.


Minggu, 27 Maret 2011

James Chadwick, Ilmuwan dari Inggris


James Chadwick (1891-1974) ialah ilmuwan asal Inggris.

Dididik di Universitas Manchester, dan bekerja sama mengenai pemancaran sinar gamma dibimbing Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson. Saat PD I pecah, ia sedang meneliti peluruhan sinar beta di Jerman. Chadwick ditahan pemerintah Jerman, karena dianggap sebagai musuh. Setelah perang ia bergabung dengan Ernest Rutherford di Cambridge. Ia memakai hamburan partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu unsur sama dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang menyatakan bahwa dalam inti terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi partikel itu secara eksperimental sampai 1932. Pada tahun itu Chadwick berhasil memperlihatkan keberadaan neutron.

Ia menerima Hadiah Nobel pada 1935. Selama PD II, Chadwick memimpin kelompok ilmuwan Inggris mengembangkan bom atom.

Kamis, 24 Maret 2011

James Clerk Maxwell, Fisikawan Inggris

James Clerk Maxwell (lahir di Edinburgh, 13 Juni 1831 – meninggal di Cambridge, 15 November 1879 pada umur 48 tahun) adalah fisikawan Skotlandia yang pertama kali menulis hukum magnetisme dan kelistrikan dalam rumus matematis. Pada tahun 1864, ia membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik ialah gabungan dari osilasi medan listrik dan magnetik. Maxwell mendapati bahwa cahaya ialah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Ia juga membuka pemahaman tentang gerak gas, dengan menunjukkan bahwa laju molekul-molekul di dalam gas bergantung kepada suhunya masing-masing.

Fisikawan Inggris kesohor James Clerk Maxwell ini terkenal melalui formulasi empat pernyataan yang menjelaskan hukum dasar listrik dan magnit. Kedua bidang ini sebelum Maxwell sudah diselidiki lama sekali dan sudah sama diketahui ada kaitan antar keduanya. Namun, walau pelbagai hukum listrik dan kemagnitan sudah diketemukan dan mengandung kebenaran dalam beberapa segi, sebelum Maxwell, tak ada satu pun dari hukum-hukum itu yang merupakan satu teori terpadu. Dalam dia punya empat perangkat hukum yang dirumuskan secara ringkas (tetapi punya bobot tinggi), Maxwell berhasil menjabarkan secara tepat perilaku dan saling hubungan antara medan listrik dan magnet.

Dengan begitu dia mengubah sejumlah besar fenomena menjadi satu teori tunggal yang dapat dijadikan pegangan. Pendapat Maxwell telah jadi anutan pada abad sebelumnya secara luas baik di sektor teori maupun dalam praktek ilmu pengetahuan.

Nilai terpenting dari, pendapat Maxwell yang baru itu adalah: banyak persamaan umum yang bisa terjadi dalam semua keadaan. Semua hukum-hukum listrik dan magnit yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap berasal dari pendapat Maxwell, begitu pula sejumlah besar hukum lainnya, yang dulunya merupakan teori yang tidak dikenal. Dari pendapat Maxwell ini dapat diperlihatkan betapa pergoyangan bolak-balik bidang elektromagnetik secara periodik adalah sesuatu hal yang bisa terjadi. Gerak bolak-balik seperti pendulum ini disebut gelombang elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar terus hingga angkasa luar. Dari pendapat-pendapat ini mampu menunjukkan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik. Maxwell mengetahui bahwa ini sama dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut ini dia dengan tepat mengambil kesimpulan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.

Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum dasar dari kelistrikan dan kemagnitan, tetapi juga sekaligus merupakan hukum dasar optik. Sesungguhnya, semua hukum terdahulu yang dikenal sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak terungkapkan.

Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio itu. Kini, kita gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.

Meski kemasyhuran Maxwell yang paling menonjol terletak pada sumbangan pikirannya yang dahsyat di bidang elektromagnetik dan optik, dia juga memberi sumbangan penting bagi dunia ilmu pengetahuan di segi lain termasuk teori-teori astronomi dan termodinamika (penyelidikan ihwal panas). Salah satu minat khususnya adalah teori kinetik tentang gas. Maxwell menyadari bahwa tidak semua molekul gas bergerak pada kecepatan sama. Sebagian lebih lambat, sebagian lebih cepat, dan sebagian lagi dengan kecepatan yang luar biasa. Maxwell mencoba rumus khusus menunjukkan bagian terkecil molekul bergerak (dalam suhu tertentu) pada kecepatan yang tertentu pula. Rumus ini disebut "penyebaran Maxwell," merupakan rumus yang paling luas terpakai dalam rumus-rumus ilmiah, dan mengandung makna dan manfaat penting pada tiap cabang fisika.

Maxwell dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, tahun 1831. Dia teramatlah dini berkembang: pada usia lima belas tahun dia sudah mampu mempersembahkan sebuah kertas kerja ilmiah kepada "Edinburgh Royal Society." Dia masuk Universitas Edinburgh dan tamat Universitas Cambridge. Kawin, tetapi tak beranak. Maxwell umumnya dianggap teoritikus terbesar di bidang fisika dalam seluruh masa antara Newton dan Einstein. Kariernya yang cemerlang berakhir terlampau cepat karena dia meninggal dunia tahun 1879 akibat serangan kanker, tak berapa lama sehabis merayakan ulang tahunnya yang ke-48.

Senin, 21 Maret 2011

Irving Langmuir, Kimiawan AS

Irving Langmuir (1881-1957) ialah kimiawan Amerika Serikat yang terkenal dalam mengembangkan teori ikatan berdasarkan jumlah elektron di kulit valensi terluar atom.

Sebagai seorang peneliti yang pionir buat General Electric Company, Irving Langmuir membuat sumbangan ilmiah dalam ilmu kimia, fisika, dan atmosfer. Ia menerima gelar doktornya dari Walther Nernst di Göttingen, Jerman, namun bosan setelah setahun mengajar. Pada 1909 ia tiba di Laboratorium Penelitian General Electric yang barusan didirikan. Pekerjaan pertamanya ialah memecahkan masalah yang dihadapi sekaitan dengan bola lampu filamen tungsten baru. Langmuir berkonsentrasi pada prinsip dasar di mana lampu bekerja, meneliti reaksi kimia yang dikatalisis oleh filamen tungsten panas. Ia mengusulkan mengisi bola lampu dengan gas nitrogen (dan kemudian gas argon) dan memilin filamen itu menjadi bentuk spiral untuk menghambat penguapan tungsten.

Minatnya dalam asas itu melibatkannya dalam teori ikatan kimia dalam masalah elektron, dan ia menguraikan gagasan-gagasan yang pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Lewis. Langmuir mengajukan bahwa oktet bisa diisi dengan pasangan antara 2 atom—ikatan "kovalen". Studinya pada kimia permukaan—studi gaya kimiawi pada permukaan kontak (antarpermukaan) antara zat-zat yang berbeda, di mana begitu banyak reaksi biologis dan teknologis terjadi—membuatnya memenangkan Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1932. Langmuir mengembangkan konsep baru adsorpsi, yang tiap molekul menabrak permukaan dalam kontak dengannya sebelum menguap, kemudian membentuk monolayer—berkebalikan dengan teori sebelumnya yang menyerupai adsorpsi pada penarikan bumi dari gas-gas di atmosfer, di mana tarikan itu berkurang seiring dengan menjauhnya gas-gas itu dari bumi. Ia mengembangkan banyak teknik eksperimental, termasuk penggunaan meluas tabung vakum untuk mempelajari antarpermukaan padat-cair dan film minyak untuk mempelajari antarpermukaan cair-cair. Praktikum lain dengan implikasi teoretis—pada pelepasan elektris dalam gas—membantu meletakkan pendirian fisika "plasma", yang memiliki penerapan kini dalam percobaan pada gabungan nuklir terkendali. Ia memelihara minat panjang dalam meteorologi, termasuk kerja pengembangan pesawat yang menghilangkan lapisan es selama PD II. Di sini Langmuir terlalu menekankan penelitian teori, yang menimbulkan pembawaannya penelitian awal dalam "membenihi" awan dengan partikel karbon dioksida padat untuk menciptakan hujan.

Jumat, 18 Maret 2011

Gottfried Wilhem Leibniz, Filsuf Jerman

Gottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau Von Leibniz (1 Juli (21 Juni menurut tarikh kalender Julian) 1646 – 14 November 1716) adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.

Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap mengenai prestasinya belum dapat dilakukan. Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia di Hannover.

Latar Belakang

Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi bahasa simbol matematika.

Pada tahun 1661 Leibniz mendaftarkan diri di Universitas Leipzig dan kuliah filsafat pada ahli teologi Johann Adam Schertzer dan teoretikus filsafat Jakob Thomasius. Pada tahun 1663 ia berubah universitas, sekarang di Universitas Jena untuk belajar lebih lanjut di bawah ahli matematika, fisika dan astronomi Erhard Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras. Dengan usia 20 tahun ia ingin promosi dalam bidang doktor hukum, namun para profesor Leipzig menganggapnya terlalu muda. Leibniz maka pergi ke Nürnberg, untuk belajar lebih lanjut di Universitas Altdorf.

Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah tahun 1820. Dalam buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.

Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.

Kamis, 17 Maret 2011

Penerima Nobel di Bidang Fisika

Tahun 1901–1925
Röntgen (1901) · Lorentz / Zeeman (1902) · Becquerel / P. Curie / M. Curie (1903) ·Rayleigh (1904) · Lenard (1905) · Thomson (1906) · Michelson (1907) ·Lippmann (1908) · Marconi / Braun (1909) · van der Waals (1910) · Wien (1911) ·Dalén (1912) · Kamerlingh Onnes (1913) · Laue (1914) ·W. L. Bragg / W. H. Bragg (1915) · Barkla (1917) · Planck (1918) · Stark (1919) ·Guillaume (1920) · Einstein (1921) · N. Bohr (1922) · Millikan (1923) ·M. Siegbahn (1924) · Franck / Hertz (1925)

Tahun 1926–1950
Perrin (1926) · Compton / C. Wilson (1927) · O. Richardson (1928) · De Broglie (1929) ·Raman (1930) · Heisenberg (1932) · Schrödinger / Dirac (1933) · Chadwick (1935) ·Hess / C. D. Anderson (1936) · Davisson / Thomson (1937) · Fermi (1938) ·Lawrence (1939) · Stern (1943) · Rabi (1944) · Pauli (1945) · Bridgman (1946) ·Appleton (1947) · Blackett (1948) · Yukawa (1949) · Powell (1950)

Tahun 1951–1975
Cockcroft / Walton (1951) · Bloch / Purcell (1952) · Zernike (1953) ·Born / Bothe (1954) · Lamb / Kusch (1955) · Shockley / Bardeen / Brattain (1956) ·Yang / T. D. Lee (1957) · Cherenkov / Frank / Tamm (1958) ·Segrè / Chamberlain (1959) · Glaser (1960) · Hofstadter / Mössbauer (1961) ·Landau (1962) · Wigner / Goeppert-Mayer / Jensen (1963) ·Townes / Basov / Prokhorov (1964) · Tomonaga / Schwinger / Feynman (1965) ·Kastler (1966) · Bethe (1967) · Alvarez (1968) · Gell-Mann (1969) ·Alfvén / Néel (1970) · Gabor (1971) · Bardeen / Cooper / Schrieffer (1972) ·Esaki / Giaever / Josephson (1973) · Ryle / Hewish (1974) ·A. Bohr / Mottelson / Rainwater (1975)

Tahun 1976–2000
Richter / Ting (1976) · P. W. Anderson / Mott / Van Vleck (1977) ·Kapitsa / Penzias / R. Wilson (1978) · Glashow / Salam / Weinberg (1979) ·Cronin / Fitch (1980) · Bloembergen / Schawlow / K. Siegbahn (1981) ·K. Wilson (1982) · Chandrasekhar / Fowler (1983) · Rubbia / van der Meer (1984) ·von Klitzing (1985) · Ruska / Binnig / Rohrer (1986) · Bednorz / Müller (1987) ·Lederman / Schwartz / Steinberger (1988) · Ramsey / Dehmelt / Paul (1989) ·Friedman / Kendall / R. Taylor (1990) · de Gennes (1991) · Charpak (1992) ·Hulse / J. Taylor (1993) · Brockhouse / Shull (1994) · Perl / Reines (1995) ·D. Lee / Osheroff / R. Richardson (1996) · Chu / Cohen-Tannoudji / Phillips (1997) ·Laughlin / Störmer / Tsui (1998) · 't Hooft / Veltman (1999) ·Alferov / Kroemer / Kilby (2000)

Tahun 2001–sekarang
Cornell / Ketterle / Wieman (2001) · Davis / Koshiba / Giacconi (2002) ·Abrikosov / Ginzburg / Leggett (2003) · Gross / Politzer / Wilczek (2004) ·Glauber / Hall / Hänsch (2005) · Mather / Smoot (2006) · Fert / Grünberg (2007) ·Nambu / Kobayashi / Maskawa (2008) · Kao / Boyle / Smith (2009) ·Andre K. Geim / Kostya Novoselov (2010)

Sabtu, 05 Maret 2011

George Ohm, Penemu Hukum Ohm

Georg Simon Ohm (16 Maret 1789 – 6 Juli 1854) adalah seorang fisikawan Jerman yang banyak mengemukakan teori di bidang elektrisitas. Karyanya yang paling dikenal adalah teori mengenai hubungan antara aliran listrik, tegangan, dan tahanan konduktor di dalam sirkuit, yang umum disebut Hukum Ohm.

Biografi
Georg Ohm dilahirkan dari pasangan Johann Wolfgang Ohm, seorang tukang kunci, dan Maria Elizabeth Beck, seorang penjahit. Walaupun ayahnya hanya berprofesi sebagai tukang kunci, namun dia mampu memberikan anak-anaknya pendidikan yang tinggi melalui ajarannya sendiri. Sebenarnya Georg Ohm terlahir sebagai 7 bersaudara, namun hanya 3 yang bertahan melewati masa kecilnya, yaitu Georg, Martin (matematikawan terkenal), dan Elizabeth Barbara. Pada tahun 1805, Ohm masuk ke Universitas Erlangen namun keluar di semester ketiga dan kemudian pergi mengajar matematika di sekolah Gottstadt bei Nydaud, Swiss. Georg Ohm meninggalkan sekolah tersebut pada Maret 1809 untuk menjadi guru privat di Neuchâtel. Atas nasihat dari Karl Christian von Langsdorf, dia kembali melanjutkan studi di bidang matematika dan pada April 1811, dia kembali ke Universitas Erlangen.

Pada 25 Oktober 1811, Ohm memperoleh gelar doktor di bidang matematika dari Erlangen dan bergabung sebagai staf dosen matematika. Menyadari bahwa pekerjaan tersebut tidak memiliki prospek yang baik dan uang yang diterima sedikit, maka dia meninggalkan pekerjaan tersebut dan menerima tawaran pemerintah Bavaria. Tawaran untuk mengajar sebagai guru matematika dan fisika di sebuah sekolah berkualitas rendah di Bamberg diterimanya pada Januari 1813. Dia juga bekerja sebagai penulis buku sekolah dasar tentang geometri, namun Ohm tidak merasa bahagia dengan pekerjaannya. Pada Februari 1816, sekolah tersebut ditutup dan pemerintah Bavaria mengirimnya ke sekolah yang penuh sesak di Bamberg untuk mengajar matematika. Pada 11 September 1817, Georg Ohm menerima tawaran mengajar matematika dan fisika di Gimnasium Jesuit, Cologne. Di tempat itu, dia mulai melakukan berbagai eksperimen hingga kepindahannya ke Berlin pada Maret 1928 karena antusiasme terhadap karyanya tidak terlalu baik.

Pada tahun 1833, Ohm mendapatkan pekerjaan dan gelar profesor dari salah satu universitas di Nüremberg. Meskipun demikian, universitas tersebut bukanlah yang dicita-citakan olehnya. Pengakuan dan penghargaan masyarakat terhadap karya-karya besar Ohm terlambat dia terima dan untuk mendapatkannya pun, dia harus berusaha susah payah dan dalam waktu yang lama. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh hubungannya yang tidak terlalu baik dengan beberapa tokoh berkuasa, seperti Johannes Schultz, tokoh berpengaruh dalam departemen pendidikan Berlin, dan Georg Friedrich Pohl, profesor fisika di kota tersebut. Royal Society memberikan penghargaan Medali Copley pada Ohm pada tahun 1841 dan setahun kemudian, dia menjadi anggota Royal Society. Akademi Berlin dan Turin juga memilih Ohm sebagai anggota, dan pada tahun 1845, ia menjadi anggota penuh Akademi Bavaria. Pada tahun 1849, Ohm mengambil jabatan di Munich sebagai kurator Akademi Bavaria dan mulai mengajar di Universitas Munich. Dua tahun sebelum kematiannya, dia berhasil meraih ambisinya menjadi ketua bidang studi fisika di Universitas Munich.

Penemuan
Naskah ilmiah yang pertama kali dipublikasikan oleh Ohm berisi tentang pemeriksaan penurunan gaya elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu kawat yang diperpanjang ukurannya. Naskah tersebut memperlihatkan hubungan matematis yang murni berdasarkan pada eksperimen yang dilakukannya. Setahun kemudian, pada 1826, Ohm mempublikasikan dua naskah ilmiah yang memberikan gambaran tentang konduksi model sirkuit yang didasarkan oleh studi Fourier tentang konduksi panas. Di dalamnya, dia juga mengajukan suatu teori untuk menerangkan tentang elektrisitas galvanik. Naskah kedua yang ditulisnya pada tahun tersebut memuat langkah awal dari teori komprehensif yang berperan untuk mendukung penerbitan bukunya yang terkenal berisi hukum Ohm (1827).

Ketika sel elektrokimia baru ditemukan oleh Alessandro Volta, Omh menggunakannya untuk eksperimennya hingga menghasilkan hukum Ohm. Dengan bantuan peralatan yang dibuat sendiri, Ohm mengemukakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat tersebut. Hukum Ohm tersebut dituliskannya dalam buku berjudul Die galvanische Kette, mathematisch bearbeitet (1827).



Jumat, 04 Maret 2011

Erwin Schrödinger, Ilmuwan Fisika Modern Asal Austria


Erwin Rudolf Josef Alexander Schrödinger (1887-1961) ialah fisikawan Austria. Dilahirkan di Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya berasal dari Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di bawah bimbingan mantan murid Ludwig Boltzmann.

Selama PD I, ia menjadi perwira artileri. Setelah perang ia mengajar di Zurich, Swiss. Di sana, ia menangkap pengertian Louis Victor de Broglie yang menyatakan bahwa partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang dan mengembangkan pengertian itu menjadi suatu teori yang terperinci dengan baik. Setelah ia menemukan persamaannya yang terkenal, ia dan ilmuwan lainnya memecahkan persamaan itu untuk berbagai masalah; di sini kuantisasi muncul secara alamiah, misalnya dalam masalah tali yang bergetar. Setahun sebelumnya Werner Karl Heisenberg telah mengemukakan formulasi mekanika kuantum, namun perumusannya agak sulit dipahami ilmuwan masa itu. Schrödinger memperlihatkan bahwa kedua formulasi itu setara secara matematis.

Schrödinger menggantikan Max Planck di Berlin pada 1927, namun pada 1933, ketika Nazi berkuasa, ia meninggalkan Jerman. Dalam tahun itu ia menerima Hadiah Nobel Fisika bersama dengan Dirac. Pada 1939 sampai 1956 ia bekerja di Institute for Advanced Study di Dublin, lalu kembali ke Austria.

sumber : id.wikipedia


Kamis, 03 Maret 2011

Bahan Ajar Fisika: Pemanfaatan Bahan Radioaktif

Kelas: XII
Semester: 2

Isi Materi:
Sofware Bahan ajar ini bersifat tutorial (mandiri), membahas tentang manfaat dan bahaya isotop radioaktif dilengkapi dengan soal dan pembahasan. Bahan ajar ini diakhiri dengan uji kompetensi.

Standar Kompetensi:
4. Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar:
4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Indikator:
Mendeskripsikan karakteristik radioisotop
Mendeskripsikan pemanfaatan dalam bidang kesehatan, industri, dan pertanian
Mendeskripsikan skema reaktor nuklir dan manfaatnya
Mendeskripsikan penghitungan umur fosil atau batuan dengan menggunakan prinsip waktu paro
Menjelaskan bahaya radioisotop dan cara mengurangi resikonya
Pembuat:
Pannusu,S.Pd., M.Pd
SMAN 20 Makassar
E-Mail : pannusu20@yahoo.co.id
Blog : http://pannusuphysiscs.wordpress.com/ 

Keterangan:
  1. Untuk download file ini klik disini. Sebelum download Anda harus mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota. 
  2. Jika Anda kesulitan dalam mendownload file, tersedia layanan dari budakfisika. klik disini.

Rabu, 02 Maret 2011

Ernst Mach, Ilmuwan Dari Austria

Biografi
Ernst Mach lahir di Chrlice, Moravia, Austria. Keluarga Mach hidup di daerah terpencil. Ayahnya, Johan mendalami sastra klasik dan tinggal dalam atmosfer keluarga yang sangat tertutup. Meski seorang individualis ekstrim, ayahnya sangat berpendidikan. Ayahnya beternak ulat sutera. Beda dengan ayahnya, ibu Mach lahir dari keluarga pengacara dan dokter yang menjadikan ibunya seorang pencinta musik dan puisi. Sampai umur 14 tahun, pendidikan Mach ditangani langsung oleh ayahnya yang mengajarkan Mach ilmu sejarah, aljabar dan geometri. Baru saat Mach berumur 15 tahun Mach disekolahkan di sekolah umum di Vienna. Disinilah ia mulai tertarik pada ilmu pengetahuan. Kemampuan mach tergolong biasa-biasa saja namun kemampuan intelektualnya muncul saat masuk ke Universitas Vienna. Disana ia belajar matematika, fisika, filsafat dan sejarah. Semua mengantarkannya mendapatkan gelar doktor dalam bidang fisika pada tahun 1860. Setelah itu Mach ditawari posisi profesor (ahli bedah) di Universitas Salzburg. Namun Mach lebih memilih posisi sebagai profesor fisika di Universitas Graz tahun 1866. Di Universitas ini Mach banyak memfokuskan diri pada optik, bidang yang sangat ia gemari dan tekuni

Teknik Shadowgraph
Pada tahun 1897, Mach menikahi Ludovica Marrusig dan sekaligus mendapatkan gelar professor di bidang fisika eksperimental di Universitas Prague. Selama 28 tahun di sana, Mach mempublikasikan lebih dari 100 paper teknik. Ia mempresentasikan papernya yang sangat revolusioner yaitu Photograpische Fixierung der durch Projektile in der Luft eingleiten Vorgange di Academy of Sciences di Vienna tahun 1887. Dalam papernya, Mach mempublikasikan fotografi pertama yang menunjukkan sebuah gelombang kejut (shock wave) yang dibentuk oleh peluru yang melesat melewati batas kecepatan suara. Yang sangat menakjubkan dari pekerjaan yang dilakukan Mach adalah caranya menangkap fenomena gelombang kejut. Padahal waktu itu baik komputer maupun peralatan elektronik belum ada. Teknik sederhana namun inovatif yang digunakan Mach adalah teknik Shadowgraph. Prinsip ini memanfaatkan adanya perubahan temperatur dan kerapatan udara saat terbentuknya gelombang kejut. Segala properti udara baik temperatur maupun kerapatannya akan naik secara tiba-tiba saat melewati gelombang kejut yang terbentuk pada peluru yang melesat menembus kecepatan suara.

Teknik ini memanfaatkan pancaran cahaya yang diterima obyek lalu ditangkap oleh layar atau pelat film. Jika cahaya dipancarkan ke dalam aliran udara dimana peluru melesat dengan kecepatan supersonik, cahaya akan menabrak gelombang kejut yang terbentuk lalu dipantulkan atau dibelokkan. Hal ini menyebabkan terbentuk bayangan (shadow) pada pelat film. maka bayangan yang terbentuk adalah fenomena gelombang kejut yang terbentuk saat peluru melesat, melebuhi kecepatan suara. Teknik pengambilan foto gelombang kejut sebagai bukti nyata perpaduan antara aerodinamika supersonik dengan bidang optik kegemarannya. Perkawinan kedua ilmu tersebut menghasilkan teknik shadowgraph yang sekarang masih tetap dipakai. Berkolaborasi dengan anak laki-lakinya, Ludwig, Mach terus bereksperimen tentang aliran udara supersonik. Anaknya sendiri menjadi doktor di bidang kedokteran. Tahun 1895 Mach diberi tempat kehormatan di Universitas Vienna dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Mach lalu pindah ke Vienna untuk memenuhi panggilan tersebut. Mach lebih memfokuskan diri pada filsafat. Tahun 1897, Mach menderita stroke yang menyerang tangan kanannya. Meskipun sempat pulih, secara resmi ia berhenti tahun 1901. Sejak saat itu hingga kematiannya 19 Februari 1916. Mach masih tetap menjadi pemikir, dosen dan penulis yang aktif.

Mengkritik Teori Newton
Semasa hidupnya, Mach banyak mengeritik teori Newton. Padahal pada akhir abad 19, para ilmuwan sedang nyaman-nyamannya dengan mekanika Newton. Menurut Mach, gaya sentrifugal dan coriolis bukan berasal dari diri benda yang mengalami percepatan atau rotasi terhadap kerangka acuannya seperti yang dikemukakan Newton. Ia berpandangan bahwa sumber kedua gaya tersebut adalah distribusi massa dari seluruh alam semesta. Keyakinannya didasarkan bahwa gaya gaya tersebut adalah yang kita rasakan. Jadi tidak mungkin berasal dari suatu benda fisik. Ide menarik Mach ini membangkitkan minat Einstein, bahkan jika ia tidak sharing dengan pandangan tersebut, ia akan mengambil sebagai teorinya sendiri. Mach hingga akhir hayatnya tidak pernah menerima pemikiran tentang fisika atom dan kuantum serta teori relativitas. Mach juga pernah menerima sejumlah kritik akibat suatu pernyataannya dari Vladimir Lenin yang belakangan menjabat sebagai pemimpin Uni Soviet. Mach meninggal dunia pada tanggal 19 Februari 1916 di Haar, Jerman.

sumber: id.wikipedia


Selasa, 01 Maret 2011

Bahan Ajar Fisika: Inti Atom dan Radioaktivitas

Kelas: XII
Semester: 2

Isi Materi:
Bahan ajar ini membahas tentang inti atom dan radioaktivitas dilengkapi dengan contoh soal dan uji kompetensi dalam bentuk pilihan ganda. Bahan ajar ini telah direvisi dan dilengkapi oleh Tim PJP mata pelajaran Fisika psb-psma.

Standar Kompetensi:
4. Menganalisis berbagai besaran fisis pada gejala kuantum dan batas-batas berlakunya relatifitas Eisntein dalam paradigm fisika moderen

Kompetensi Dasar:
4.1 Mengidentifikasi karakteristik inti atom dan radioaktivitas

Indikator:
Mendeskripsikan karakteristik inti atom
Mendeskripsikan karakteristik radioaktivitas
Mendeskripsikan prinsip kesetaraan massa dan energi pada konsep energi ikat inti
Pembuat:
Drs. Samijo, M.Si.
SMAS Harapan 1 Medan

Keterangan:
  1. Untuk download file ini klik disini. Sebelum download Anda harus mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota. 
  2. Selain itu tersedia pula materi ini dalam bentuk pdf. download disini.
  3. Jika Anda kesulitan dalam mendownload file, tersedia layanan dari budakfisika. klik disini.